Saya merasa sangat terhormat mendapat undangan sebagai narasumber dalam kegiatan diskusi inspiratif bersama Putra Putri Pariwisata Kalimantan Tengah. Acara ini mengangkat tema yang sangat relevan dan mendesak untuk dibahas: “Kontribusi Putra Putri Pariwisata dalam Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan Kalimantan Tengah.”

Diskusi ini dihadiri oleh para pemuda-pemudi hebat dari 13 kabupaten dan 1 kota di Provinsi Kalimantan Tengah yang bukan hanya cerdas dan berwawasan, tetapi juga memiliki semangat luar biasa untuk membawa perubahan positif di sektor pariwisata daerah. Mereka adalah duta-duta budaya dan kepariwisataan yang menjadi wajah dan suara Kalimantan Tengah.
Saya terkesan dengan antusiasme mereka ketika membahas potensi wisata alam, budaya, dan kearifan lokal Kalimantan Tengah. Dari danau-danau eksotis, hutan tropis yang masih asri, hingga kekayaan budaya Dayak yang penuh makna—semua menjadi modal besar untuk membangun pariwisata berkelanjutan.
Dalam sesi diskusi, saya menekankan pentingnya tiga pilar utama dalam pariwisata berkelanjutan (yang materinya bisa diunduh disini):
- Aspek Lingkungan: Melestarikan ekosistem alam, mengelola sampah wisata, dan meminimalisasi jejak karbon.
- Aspek Sosial Budaya: Menghargai dan memberdayakan masyarakat lokal, menjaga otentisitas budaya, serta memastikan wisata tidak merusak struktur sosial.
- Aspek Ekonomi: Menciptakan manfaat ekonomi yang merata bagi masyarakat sekitar tanpa eksploitasi berlebihan.
Putra Putri Pariwisata Kalimantan Tengah memiliki peran strategis dalam mengedukasi wisatawan dan masyarakat tentang hal tersebut sehingga saya mengajak mereka untuk tidak hanya menjadi ikon atau wajah promosi, tetapi juga:
- Duta edukasi yang mengampanyekan prinsip-prinsip pariwisata ramah lingkungan dan beretika.
- Inisiator program lokal, seperti pelatihan pemandu wisata lokal, pembersihan destinasi, hingga promosi digital kreatif berbasis kearifan lokal.
- Kolaborator dengan pemerintah, pelaku usaha, dan komunitas, demi menciptakan ekosistem pariwisata yang sehat dan berkelanjutan.
Dari diskusi ini, saya semakin optimis bahwa masa depan pariwisata Kalimantan Tengah ada di tangan generasi muda yang cerdas, kreatif, inovatif dan peduli. Mereka bukan hanya pewaris, tapi juga arsitek masa depan kepariwisataan di Bumi Tambun Bungai.
Terima kasih kepada panitia, rekan-rekan narasumber, serta seluruh Putra Putri Pariwisata Kalimantan Tengah yang telah menciptakan ruang dialog yang hangat, reflektif, dan penuh harapan.
Mari terus melangkah bersama untuk mewujudkan pariwisata Kalimantan Tengah yang lestari, inklusif, dan membanggakan.
Salam Pariwisata Indonesia!..