Evaluasi diri selalu menarik, apalagi jika tujuannya untuk mengembangkan diri (dalam hal ini lembaga). Parameter yang digunakan untuk mengukur tentu saja harus sama atau bahasa kekiniannya ‘apple to apple‘. Saya diingatkan dengan blog seorang teman untuk melihat perkembangan kemajuan lembaga tempat saya bekerja. Meskipun jauh dari para pembuat kebijakan di lingkungan UPR, namun saya sebagai dosen biasa masih bisa melihat sampai dimana kemajuan Universitas Palangka Raya di dunia persilatan pendidikan nasional. Dengan cara yang sudah saya sampaikan di artikel sebelumnya, maka hasilnya bisa dilihat pada figures di bawah ini:
Peringkat UPR 2015
Peringkat UPR 2016
Peringkat UPR 2017
Hasilnya sangat bagus karena mengalami peningkatan dalam prosesnya dan UPR pada tahun 2017 berada di peringkat 100 besar dari 3244 PT di seluruh Indonesia. Saya sebagai dosen biasa di UPR yang diibaratkan seperti sebutir bulu kaki di manusia yang semoga tidak segera dibleaching atau diwax tentu ikut bangga dengan prestasi tersebut.
Saya yakin sebenarnya UPR memiliki aset-aset yang luar biasa yang bisa membuat perubahan ke arah yang lebih baik, apalagi ditunjang dengan dosen-dosen milenial (dengan tahun kelahiran setelah 1980) yang kreatif dan sebentar lagi pastinya ikut memberikan pengaruh dalam pembuatan kebijakan di lingkungan UPR. Saya juga memberikan rasa hormat saya kepada Pak Imanuel Jaya yang berjuang untuk membuat Sistem Akademik berbasis online sebagai salah satu dosen milenial dan contoh aset UPR yang membuat sebuah perubahan di lingkungan FISIP UPR. Demikian juga dengan teman-teman dosen lainnya yang mendukung program tersebut juga pastinya aset UPR yang luar biasa karena memiliki sifat positif terhadap perubahan, dan ‘salute’ saya sampaikan karena keluar dari ‘comfort zone’ itu tidak mudah.
Selamat berkarya dan selamat pagi selalu!…