Mendengarkan….

Saya masih dalam periode beradaptasi dengan lingkungan kerja, meskipun saya tahu pribadi beberapa teman-teman, akan tetapi bukankah waktu bisa merubah segalanya??..Apalagi kalau teringat teori Prof. Kasali tentang DNA lingkungan (ex: anak pendeta bisa jadi preman dan juga bisa sebaliknya karena lingkungan sangat mempengaruhi kehidupan manusia).

Oleh karena itu saya memposisikan diri sebagai pendengar dulu. Menjadi pendengar yang baik juga sebagai respon saya untuk menghormati rekan-rekan kerja yang secara tidak langsung membantu mengcover tanggung jawab saya selama sekolah (Terima kasih untuk sahabat-sahabatku di FISIP UPR). Menjadi pendengar juga saya nikmati karena banyak informasi yang saya terima meskipun nantinya tetap saja harus disaring dengan justifikasi yang ada. Tetapi, karena terlalu menikmati peran menjadi pendengar, saya kadang sampai lupa bahwa saya juga seharusnya juga berbicara sebagai salah satu tugas seorang PhD (permanent hair damage, karena rambut di kepala sudah berkurang). Kang Sobari, seorang budayawan terkenal pernah berkata bahwa seorang doktor itu harus memiliki kata-kata yang menyejukkan dan mampu memberitakan hal baik yang ada di langit ke bumi alias masyarakat. Nah, ini yang saya belum mampu menterjemahkannya. Padahal, saya sudah sering lho mengingatkan diri sendiri. Contohnya, punya gelar doktor koq tidak pernah berbuat apa-apa. Intinya, menurut Kang Sobari lagi, substansi dan keterampilan seorang individu lebih bermanfaat daripada selembar sertifikat doktor..

Jadi untuk sementara waktu ini saya menulis saja dan banyak mendengar dulu deh, lagipula manusia kan punya dua telinga dan satu mulut (ngeles lagi….)

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s