Akhirnya kesampaian juga bernostalgia di Sungai Kahayan dengan susur sungai (bukan ‘nyusur’ atau ‘nginang’ model tambi bue (catatan: nenek kakek dalam bahasa Dayak). Susur sungai itu bahasa jawanya River Cruise dan karena dilakukan di sungai Kahayan maka namanya KAHAYAN RIVER CRUISE.
Saya teringat pada tahun 2008 mencoba usaha kapal wisata susur sungai Kahayan. Setahu saya sih kapal ini adalah kapal wisata pertama di Sungai Kahayan. Kapalnya saya beri nama Botia Kahayan. Seperti gambar di bawah ini kelihatan nggak kalau saya jadi pemandu wisata juga? (pakai baju putih, bawa TOA dan lawung (ikat kepala budaya Dayak) di belakang sopir kapal) hehehehe….
Terus kapalnya sekarang kemana? Ya sudah hancur dan rusak karena saya nggak bisa nyetir kapal sendiri dan nggak punya rumah di tepi sungai Kahayan. Berarti saya gagal donk? ya pasti-lah, wong kapalnya sudah nggak ada. Tapi setidaknya saya sudah bisa menginspirasi masyarakat di sekitar Sungai Kahayan dengan membuat kapal wisata yang lebih bagus dan lebih besar. Jadi kali ini saya bernostalgia menyusuri Sungai Kahayan menggunakan kapal wisata yang lebih mantap bersama keluarga dan teman-teman dari Barama Tour.
Jadi saya sudah SAH berada di Palangka Raya, susur sungai di Sungai Kahayan dan duduk di ujung Kapal (Titanic mode on)…sambil nyanyi lagu Titanic-nya Celine Dion
Far across the distance
And spaces between us
You have come to show you go on (Celine Dion)