Pepatah Jawa mengatakan ‘witing tresna jalaran saka kulina’ yang artinya jatuh cinta karena terbiasa bersama. Tulisan ini nggak ada hubungannya sama jomblo-jomblo yang kadang nasibnya memang sering apes,namun ini berkaitan dengan destinasi wisata, khususnya di Jogja.
Siapa yang tidak kenal Kota Jogja atau Yogyakarta? Kota ini adalah salah satu kota tujuan wisatawan nusantara setelah Bali dan banyak masyarakat Indonesia yang jatuh cinta pada kota ini karena terbiasa. Masyarakat terbiasa hidup di kota ini karena sering dikunjungi yang bisa dengan alasan menjadi tempat belajar di masa lalu atau bahkan menjadi kota belajar untuk anak-anaknya. Kota Jogja pun pada akhirnya terbiasa untuk dikunjungi sehingga memiliki tenggang rasa yang tinggi.
Saat saya menulis draft tulisan ini, saya sedang menghadiri undangan dari Pemerintah Kota Yogyakarta dalam rangka Hari Ulang Tahun ke-263 . Undangan ini diberikan kepada 50 relasi, baik dalam maupun luar negeri untuk menikmati pariwisata kota Jogja selama 3 hari dalam bentuk kegiatan Fam Trip. Kegiatan Fam Trip umum dilakukan kepada undangan untuk memberikan pengalaman yang berkesan dengan harapan akan menjadi duta kota yang dikunjungi dan memberikan testimoni baik sehingga destinasi tersebut lebih dikenal publik.
Pengalaman yang dapat saya ambil pada kesempatan ini adalah: sebuah destinasi wisata harus terus menerus mengenalkan potensinya kepada masyarakat dengan konsisten untuk mengundang publik sehingga dikenal dan akhirnya dikunjungi wisatawan secara terus-menerus karena disayang. Kegiatan Fam Trip atau family trip adalah salah satu strategi yang dapat dilakukan untuk menikmati kota dengan merasakan menjadi penduduk lokal. Kalau masyarakat lokal dapat menikmati kotanya sendiri, apalagi pengunjung atau wisatawan…
Pulang ke kotamu, ada setangkup haru dalam rindu, masih seperti dulu, tiap sudut menyapaku bersahabat…